Dampak logam berat Perak(Ag)
Logam berat Ag adalah unsur bahan-bahan alami yang termasuk bahan penyusun lapisan tanah bumi. Jika Logam berat ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan, air minum, dan udara maka akan memicu munculnya kelainan keluhan penyakit berbahaya dalam jaringan tubuh, karena logam berat ini bersifat racun. Jika logam berat tersebut masuk kedalam tubuh dan dalam konsentrasi yang sangat tinggi yaitu melebihi dari 5 mg. Maka kondisi itu dapat menyebabkan munculnya bahanya logam berat berupa serangan koma atau kematian.Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat yang mengendap didasar perairan dan bersatu dengan sedimen, oleh karena itu kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air.
Logam berat dapat dibagi dua jenis yaitu:
1.logam berat esensial : Jika jumlah berlebihan akan mengakibatkan racun
2.logam berat tidak esensial: Dimana keberadaan dalam tubuh masih belum diketahui tapi manfaatnya bahkan akan mengakibatkan racun.
Logam berat apabila langsung dibuang ke badan air akan merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan sehingga perlu dilakukan pengendaliannya. Air sungai sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya yaitu perak(Ag). Logam berat bisa menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup, seperti penyakit bibir sumbing, kerusakan susunan saraf, cacat pada bayi, karsinogenitas (zat" pengaktif sel-sel kanker) dan terganggunya fungsi imun sehingga dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup apabila terakumulasi di dalam tubuh dalam waktu yang lama. Dampak akut dari logam berat Ag adalah pusing, mual, keram perut dampak kronis terjadinya kerusakan organ jaringan seperti gangguan ginjal dan liver (Sunarto. 2015: 65).
Sampel
Logam berat apabila langsung dibuang ke badan air akan merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan sehingga perlu dilakukan pengendaliannya. Air sungai sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya yaitu perak(Ag). Logam berat bisa menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup, seperti penyakit bibir sumbing, kerusakan susunan saraf, cacat pada bayi, karsinogenitas (zat" pengaktif sel-sel kanker) dan terganggunya fungsi imun sehingga dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup apabila terakumulasi di dalam tubuh dalam waktu yang lama. Dampak akut dari logam berat Ag adalah pusing, mual, keram perut dampak kronis terjadinya kerusakan organ jaringan seperti gangguan ginjal dan liver (Sunarto. 2015: 65).
Sampel
Dalam sebuah penelitian diindustri perak, pengambilan sempel air dilakukan dengan grab sampling atau pengambilan sesaat. Keriteria sampel sebagai berikut:
a. Sumur yang ada disekitar tempat pembuangan limbah yang airnya masih digunakan untuk keperluan sehari-hari
b. Jarak radius dari pembuangan air limbah per 10 m.
c. Dititik 10 m, 20 m, 30 m, 40m, 50 m, 60 m, 70 m, 80 m ,90 m, 100 m.
d. Sumber aliran air, diambil sampel sumur pada jarak 5 m, dan 10 m.
Mekanisme
a. Sumur yang ada disekitar tempat pembuangan limbah yang airnya masih digunakan untuk keperluan sehari-hari
b. Jarak radius dari pembuangan air limbah per 10 m.
c. Dititik 10 m, 20 m, 30 m, 40m, 50 m, 60 m, 70 m, 80 m ,90 m, 100 m.
d. Sumber aliran air, diambil sampel sumur pada jarak 5 m, dan 10 m.
Mekanisme
Perak telah lama digunakan dalam dunia fotografi karena disebabkan kepekaannya terhadap sinar ultraviolet. Disamping fotografi, perak juga digunakan dalam industri percetakan sebagai bahan peka.Seiring perkembangan teknologi dan aktifitas manusia, perak saat ini telah dimanfaatkan dalam banyak bidang antara lain peralatan rumah tangga, medali, serta asesoris seperti jam tangan, bros maupun hiasan pada kerudung. Pengambilan perak dari limbah cuci cetak dapat dilakukan dengan metode membran cair berpendukung (SLM), sebagai membran pendukung digunakan polytetrafluoroethylin (PTFE) yang direndam selama dua jam dalam senyawa pembawa asam Bis (2-etil heksil) fosfat (D2EHPA) 1 M dengan pelarut kerosen da dilakukan pengadukan selama 6 jam
Pemeriksaan
Berikut ini lankah-langkah dalam metode membran cair berpendukung (SLM):
a. Koresan sebelum diguanakan didestilasi dulu menggunakan H2SO4 dengan perbangdingan volume 100:1.
b.Sebagai fasa penerima digunakan HNO3 0,1 M.
c.Fasa membran dibut dengan merendam membran pori 0,5 nanometer dan diameter 47mm kedalam pelarut kerosen Larutan dikedua fasa diaduk dengan kecepatan 500rpm selama 300 menit. Sampel diambil setelah 300 menit pengadukan dari fasa umpan dan fasa penerima sebanyak 20 mL dari larutan umpan.
d. Deteksi konsentrasi ion logam dilakukan dengan AAS Perkin Elmer 5100 PC dan Hitachi. Sedangkan deteksi konsentrasi ion hidrogen dilakukan dengan pH meter Metrohm.
DAFTAR PUSTAKA
Sekarwati, Novita. 2015.Dampak logam berat perak (Ag) pada limbah cair industri. Jurnal EKOSAINS: Yogyakarta